Pernahkah kalian mendengar apa itu debug? silahkan simak penjelasan pada artikel di bawah ini.
Debug adalah proses mengidentifikasi dan menghapus bug dalam kode yang telah dibuat. Pertama-tama, penting untuk memahami apa itu bug. Bug adalah masalah yang sangat menjengkelkan dalam coding, karena keberadaan satu bug saja bisa menyebabkan seluruh program mengalami error dan mengancam keamanan program tersebut. Bug dapat menyebabkan aplikasi tidak berfungsi dengan baik, seperti gagal login, kesalahan input data, bluescreen, dan masalah lainnya. Karena coding adalah sistem yang kompleks dan rumit, satu kesalahan kecil bisa berdampak besar pada seluruh program.
Oleh karena itu, debugging sering kali memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan menulis program itu sendiri. Ini adalah alasan mengapa proses debugging sangat penting dilakukan baik sebelum aplikasi dirilis maupun setelahnya. Tentunya, kamu tidak ingin program yang sudah digunakan oleh klien tiba-tiba mengalami error yang tidak terduga, bukan?
Istilah debugging berasal dari kata “bug” yang berarti serangga. Kata ini muncul dari kejadian yang unik. Pada tanggal 9 September 1947, seorang ilmuwan komputer Amerika bernama Grace Brewster Murray Hopper menemukan serangga yang terjebak di dalam relay komputer, menghambat operasi komputer tersebut. Sejak kejadian itu, istilah debugging menjadi populer. Pada tahun 1945, istilah debugging digunakan dalam konteks penerbangan untuk menguji mesin pesawat. Pada tahun 1963, istilah ini mulai umum digunakan di kalangan programmer untuk menggambarkan proses pencarian dan perbaikan kesalahan dalam program atau sistem.
Setelah memahami penjelasan dan sejarah debugging, sekarang mari kita bahas mengapa debugging ini penting. Debugging adalah kewajiban bagi para programmer saat membuat sebuah program. Tujuan utama dari debugging adalah menghilangkan bug atau masalah yang ada. Selain itu, debugging memiliki manfaat lain, seperti:
- Mendeteksi error lebih cepat.
- Mempercepat proses perbaikan.
- Mengurangi resiko program disusupi malware.
Testing dan debugging adalah dua hal yang sering dilakukan oleh programmer dan keduanya saling terkait. Testing adalah proses identifikasi masalah ketidakcocokan antara sistem informasi dengan hasil yang diinginkan. Tujuan utama testing adalah memastikan kualitas program dan mengujinya. Sementara itu, debugging adalah proses lanjutan ketika suatu program sudah berjalan. Berikut adalah beberapa perbedaan antara testing dan debugging:
- Testing memungkinkan pengujian otomatis, sedangkan debugging tidak bisa dilakukan secara otomatis.
- Testing adalah proses yang direncanakan sebelumnya untuk mengidentifikasi kode yang gagal, sementara debugging adalah proses menemukan solusi dari kegagalan kode yang tidak bisa direncanakan.
- Testing tidak memerlukan ilmu desain, namun debugging membutuhkan pemahaman desain yang rinci.
Berikut ini langkah-langkah yang dapat kamu ikuti untuk melakukan debugging:
- Identifikasi Error: Langkah pertama adalah mengidentifikasi kesalahan atau error yang terjadi pada program. Hal ini dilakukan agar perbaikan tepat sasaran dan tidak membuang banyak waktu.
- Menemukan Sumber Bug: Setelah identifikasi, selanjutnya adalah menemukan sumber atau lokasi dari kode yang menyebabkan error.
- Menganalisis Bug: Pada tahap ini, debugger harus menganalisis baris kode yang menimbulkan error untuk memastikan apakah bug tersebut mempengaruhi fungsi lain. Analisis ini juga penting untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah bug.
- Membuktikan Hasil Analisis: Setelah analisis selesai, seorang debugger perlu menemukan kemungkinan error lain dalam program. Tahap ini bisa dilakukan secara otomatis menggunakan automated testing.
- Memperbaiki Bug: Tahap terakhir adalah memperbaiki bug yang sudah ditemukan. Setelah perbaikan selesai, program akan diperiksa kembali untuk memastikan tidak ada error lain yang terjadi setelah perbaikan.
Berikut ini adalah alasan dari melakukan proses debug :
- Proses perbaikan dapat dilakukan sedini mungkin.
- Memberikan informasi tentang struktur data.
- Error dapat dideteksi lebih awal.
- Menghindari kesalahan desain program lebih lanjut.
- Membantu developer mengurangi informasi yang kurang penting.
- Mengurangi risiko hacker yang menyusup melalui celah bug.
- Developer dapat menghindari proses testing yang rumit, sehingga menghemat energi dan waktu saat coding.
Berikut ini adalah manfaat dari debug :
- Meningkatkan Keamanan Sistem: Debugging membantu menjaga keamanan sistem dengan meningkatkan keamanannya saat pembuatan program.
- Mengetahui Fungsi yang Tidak Tercapai atau Mengalami Perubahan: Debugging memungkinkan programmer mengetahui fungsi mana saja yang tidak terpakai atau perlu ditambahkan dalam sistem.
- Menyesuaikan CMS: Debugging berguna untuk menyelaraskan CMS yang digunakan dengan berbagai lingkungan lainnya, seperti WordPress dengan PHP, MySQL, server, dan lain-lain.
- Mencegah Kesalahan Penulisan Kode: Debugging membantu menghindari kesalahan penulisan kode, seperti kurang tanda titik koma, kode belum ditutup, atau penulisan fungsi yang salah.
- Menyelaraskan Add On Tambahan Dengan Sistem Core Terbaru: Debugging membantu menyelaraskan add on seperti plugin dan theme dengan sistem core terbaru yang muncul.
Jika kalian ingin membuat website, aplikasi mobile atau dekstop, manajemen sosial media, atau desain ui ux silahkan kunjungi website kami di https://www.softindopp.com/.